Rabu, 29 April 2020

BAB 12 ; PERTUNJUKAN MUSIK DALAM KRITIK ; PENGERTIAN KRITIK MUSIK

ASSALAMUALAIKUM WR WB


Selamat Pagi
Siswa - Siswi SMK TARUNA BANGSA

Pada pertemuan kali ini, Kita akan memasuki bab baru

PERTUNJUKAN MUSIK DALAM KRITIK




Kritik musik?

Apa yang kamu bayangkan ketika mendengar kata ‘kritik’? 
Apakah kata ‘kritik’ memiliki arti negatif atau sebaliknya?
Bersifat membangun  atau justru membuat orang takut atau marah?
Bersifat menjatuhkan atau justru  mendukung rasa percaya diri seseorang?
Apabila kamu adalah pihak yang dikritik, bagaimana respon kamu ketika  seseorang  mengkritik  kesalahan  yang  kamu  lakukan  dalam  pertunjukan? 
Bagaimana  perasaan  kamu  ketika  menerima  kritik  dari  penonton  yang  menganggap bahwa permainan musik kamu tidak sebaik musisi profesional? 
Apabila kamu adalah pihak pemberi kritik, bagaimana kamu  mengemukakan kritik?
Apa tujuan kamu mengemukakan kritik kepada pelaku  atau pemain pertunjukan?
Mengapa kamu mengritik hal tertentu dari pemain? 
Mengapa kamu memberi kritik ketika pemain tidak memainkan suatu karya  kolaborasi  seni  sesuai  dengan  interpretasi  kamu?
Mengapa  kamu  memberi  kritik  ketika  pemain  tidak  menggunakan  kostum  dan  properti  panggung  sesuai dengan selera kamu?

Dalam  bab  ini  kamu  akan  diperkenalkan  dengan  kritik  musik  dalam  pertunjukan  seni.  Untuk  sementara,  kita  lupakan  pertanyaan-pertanyaan  di  atas tentang bagaimana seseorang memaknai kata ‘kritik’. Kita awali dengan pengertian kritik terlebih dahulu.

A.PENGERTIAN KRITIK

Apakah  kritik?  Mengacu  pada  Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia  (2008),  kritik diartikan sebagai kecaman, kadang-kadang disertai uraian dan  pertimbangan  baik  atau  buruk  terhadap  suatu  hasil  karya,  pendapat,  dan  sebagainya.  Kritik  akan  membawa  ke  arah  kemajuan,  jika  diterima  dengan  akal pikiran yang sehat dan maju. Kritik bagi sebuah karya seni, baik koreografi,  komposisi, sastra, rupa dan artifak lainnya adalah suatu hal yang utama untuk  kemajuan positif. Berdasarkan perngertian dari sumber itu, maka kritik musik  dalam pertunjukan seni. Berdasarkan pengertian dari sumber itu maka kritik  musik  dalam  pertunjukan  seni  dapat  diartikan  sebagai  pertimbangan  baik  atau buruk terhadap kemampuan seseorang atau kelompok dalam    memproduksi musik/lagu atau karya musik dalam pertunjukan seni. Dengan  kata  lain,  kritik  musik  dalam  pertunjukan  seni  memperlihatkan  objek  dari  kritik, yaitu musik, yang berhubungan dengan nada, ritme, harmoni, intensitas,  warna suara, interpretasi, dan ekspresi.

Pernahkah  kamu  menyaksikan  acara  Indonesian  Idol?  Atau,  Akademi  Fantasi  Indonesia  (AFI),  Indonesia  Mencari  Bakat  (IMB),  Kontes  Dangdut  Indonesia (KDI), atau bentuk kompetisi lainnya yang disiarkan oleh beberapa  stasiun televisi swasta nasional? Pernahkah kamu menyaksikan komentar yang  diberikan  beberapa  juri  setelah  mendengar  bagaimana  seorang  penyanyi  memproduksi suaranya?

Peranan  juri  dalam  suatu  kompetisi  atau  pertunjukan  musik  dapat  disamakan  dengan  orang  yang  memberi  kritik  atau  kritikus.  Kritikus  tidak  hanya dipandang sebagai penilai, tetapi juga sebagai seorang apresiator, yaitu  seseorang yang dapat menghargai karya yang sedang ia amati. Dengan kata     lain, seorang kritikus tidak hanya dapat menilai produksi musik sebagai ‘baik’   atau  ‘buruk’,  tetapi  juga  dapat  menguraikan  atau  menjelaskan  mengapa  ia  menilai musik itu ‘baik’ atau ‘buruk’.

Seorang kritikus harus memiliki beberapa kemampuan dasar, di antaranya:

pertama,  seorang  kritikus  harus  memiliki  kemampuan  atau  pengalaman  untuk mengobservasi atau mengamati suatu lagu dengan teliti.

Kedua,  seorang  kritikus  harus  memiliki  kemampuan  atau  pengalaman  mendengarkan lagu dari beragam genre musik, seperti pop, jazz, klasik Barat,  keroncong, dangdut, tradisi, dan lain-lain. Tidak hanya memiliki pengalaman  atau  pengetahuan  tentang  lagu  dari  beragam  jenis  atau  genre  musik,  tetapi  seorang kritikus harus memiliki pengalaman atau pengetahuan tentang gaya    lagu dari masing-masing genre. Ingatkah kamu materi pelajaran yang pernah   kita  bahas  dalam  Bab  3  di  Semester  I?  Betul!  Dalam  bab  itu  kita  pernah  membahas tentang musik sebagai simbol, nilai-nilai estetik dalam musik, dan  estetika musik. Nilai-nilai estetik dalam lagu atau musik memperlihatkan gaya  dari lagu atau musik yang dinyanyikan. Selain itu, seorang kritikus juga harus  memiliki pengetahuan tentang tingkat kesulitan lagu-lagu yang dinyanyikan   atau dimainkan oleh musisi (penyanyi dan pemain musik). Bagaimana suatu   lagu  atau  musik  sebaiknya  dihasilkan  oleh  musisi  (penyanyi  atau  pemain  musik) sehingga terdengar lebih menarik bagi penonton atau pendengar.

Ketiga,  seorang  kritikus  harus  memiliki  wawasan  untuk  memahami  bagaimana suatu lagu atau musik sebaiknya dihasilkan oleh musisi (penyanyi  atau  pemain  musik)  sehingga  terdengar  lebih  menarik  bagi  penonton  atau  pendengar.


Tujuan kritik seni adalah untuk melakukan evaluasi seni, apresiasi seni, dan mengembangkan seni ke taraf yang lebih kreatif dan inovatif. Bagi masyarakat, kritik seni berfungsi sebagai memperluas wawasan. Bagi seniman, kritik tampil sebagai ‘cambuk’ kreativitas.

KLIK LINK DIBAWAH INI UNTUK MENGERJAKAN TUGAS

TUGAS




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisi - kisi (PTS) Penilaian Tengah Semester Ganjil Seni Budaya 2022/2023

Kisi - kisi (PTS) Penilaian Tengah Semester Ganjil Seni Budaya (Musik) 2022/2023 Materi yang dipelajari : Pengertian Musik Pengertian Musik ...